Jadi Juara Berkat ”Bawor Kekepan” Slamet Sularto, Terbaik I Kepala SKB Nasional

SEJAK ditetapkan sebagai wakil Jawa Tengah dalam ajang Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUDNI Kemdikbud, membuat Slamet Sularto, kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwokerto, terpaksa harus bolak-balik Purwokerto-Semarang.

Dua bulan sebelum lomba tingkat nasional yang digelar 9-15 Agustus lalu di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, ia harus rela meninggalkan tugas kantor dan keluarga untuk menjalani pelatihan di ibu kota Jateng tersebut. ”Biasanya Senin dinihari saya berangkat ke Semarang. Dalam sepekan, selama lima hari penuh saya menjalani pelatihan di sana.

Jumat malam baru pulang ke Purwokerto. Praktis rutinitas itu saya lakoni dua bulan penuh,” ungkap pria yang mengawali karirnya sebagai penilik pendidikan masyarakat tersebut, kemarin. Dalam masa pelatihan ia beserta wakil dari Jateng yang lain mendapatkan bimbingan langsung dari tenaga ahli di bidang PTK PAUDNI. Mereka adalah Tri Joko Rahardjo (Dosen PLS Unnes), Subiantoro (Dosen Jurusan Bahasa Indonesia Unnes), dan Edi S (Dosen PLS Unnes).

”Di samping mendapatkan pelatihan tentang materi yang dilombakan, kami juga mendapatkan pelatihan tentang sikap dan tingkah laku saat presentasi materi, cara berjalan hingga cara berbicara,” ujar pria bertubuh jangkung tersebut. Kendati harus berkonsentrasi penuh dan harus meninggalkan keluarga yang ada di Banyumas, namun perjuangannya tidak sia-sia.

Buktinya ia mampu menyabet predikat sebagai Terbaik I Lomba Karya Nyata Kepala SKB Nasional. Dia mampu mengungguli peserta dari provinsi lain. ”Pesertanya dari 34 provinsi. Adapun tim juri guru besar dan praktisi di bidang PAUDNI. Mereka adalah Sukestiyarno (Akademisi Unnes), serta Samosir dan Sumanto (praktisi PAUDNI),” terangnya.

Dia menjelaskan, satu bulan sebelum lomba digelar, seluruh peserta harus sudah menyerahkan naskah karya nyata ke panitia lomba Kemdikbud. Adapun naskah karya nyata yang ia serahkan berjudul ”Bawor Kekepan” Strategi Pengelolaan SKB yang Efektif untuk Mendukung Optimalisasi Program PAUDNI.

Sebenarnya kosa kata ”Bawor Kekepan” merupakan kependekan dari ”Bekerja sama dengan Warga dan Organisasi Mitra untuk Dapat Melakukan Pemenuhan Kesenjangan antara Keadaan yang ada dan Keadaan yang Seharusnya.””Ide muncul sejak tahun 2000 lalu saat saya masih menjabat Kepala SKB Ajibarang. Saat itu menjelang masa transisi otonomi daerah.

Ketika itu SKB menjadi unit pelaksana teknis Direktorat Pendidikan Luar Sekolah Depdikbud,” terang warga Ajibarang itu. (Budi Setyawan-17,58)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jadi-juara-berkat-baworkekepan/

Komentar anda

Tweet